KPU CIANJUR UMUMKAN TOTAL JUMLAH PEMILIH PEMILU 2019
KPU CIANJUR UMUMKAN TOTAL JUMLAH PEMILIH PEMILU 2019.
Sebanyak 1.666.979 orang
Laki-Laki Sebanyak: 846.917
Perempuan Sebanyak : 820.062
Data tersebut dilansir dari laman FB Komisioner KPUD Cianjur Hilman Wahyudi .
Dalam pesta demokrasi yang sebentar lagi akan kita hadapi bersama sudah sepatutnya kita menyadari hal tersebut dan memahami dengan sepenuh kesadaran bahwa pentingnya menentukan arah kiblat politik akan menentukan regulasi keberagaman dimasyarakat, khususnya bagsa indonesia tercinta, sebagai bangsa yang besar kita dihadapkan pada beberapa degradasi yang sangat pundamental, itu dikarenakan akibat minimnya masyarakat dalam minat meneliti dan memahami apa arti pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menelitik partisipasi politik masyarakat indonesia berarti kita akan mengetahui bagaimana arah politik bangsa indonesia.
Politik adalah hal yang penting bagi suatu negara. Perlu adanya partisipasi politik dari seluruh masyarakat untuk dapat memajukan politik negara tersebut. Menurut Silvia Bolgherini, partisipasi politik adalah segala aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan politik, yang ditujukan untuk memengaruhi pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan cara legal, konvensional, damai, ataupun memaksa.
Bentuknya pun beragam, antara lain kegiatan pemilihan, opini publik, lobby, kegiatan organisasi, maupun tindakan kekerasan. Kegiatan pemilihan dapat meliputi pemberian suara, menjadi tim sukses, atau kegiatan lain yang mempengaruhi hasil Pemilu. Opini publik yang kuat dapat pula mendorong para legislator ataupun eksekutif politik mengubah pandangan mereka atas suatu isu,misalnya melalui polling,demokrasi langsung, ataupun mengutarakan pendapat lewat media sosial atau pers.
Lobby yaitu upaya perorangan atau kelompok menghubungi pimpinan politik dengan maksud mempengaruhi keputusan mereka tentang suatu isu. Kegiatan organisasi misalnya melalui partai politik atau ormas-ormas, baik menjadi anggota, pengurus, maupun pemimpin. Contactingyakni upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka. Sedangkan bentuk partisipasi politik juga dapat dilakukan dengan tindakan kekerasan (violence) yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination), revolusi dan pemberontakan.
Di Indonesia sendiri, partisipasi politik ini terus diupayakan oleh pemerintah. Namun nyatanya belum semua masyarakat terlibat dalam partisipasi politik ini. Mereka yang terlibat pun banyak untuk yang lebih memilih terlibat dalam cara pasif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga Indonesia yang golput atau masuk dalam golongan putih yang tidak mau menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan umum maupun daerah.
Pada tahun 2014 yang lalu, Indonesia patut sedikit berbangga karena dalam upaya merayakan pesta demokrasi, partisipasi masyarakat dalam politik menjadi lebih besar. Semakin banyak orang yang tertarik dalam politik, mengikuti masa-masa kampanye calon presiden dan mengikuti pemilihan. Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 75,11 persen, lebih tinggi dari tahun 2009 yang hanya 70,99 persen. Bahkan banyak orang yang ikut menjadi tim sukses dan sosial media penuh dengan isu-isu politik. Namun ternyata, jika ditinjau lebih lanjut, angka ini bukanlah angka yang paling tinggi yang bisa Indonesia raih. Sebab pada Pemilu tahun 1999 partisipasi masyarakat mencapai 93,30 persen. FAB