ANCAMAN GANDA COVID-19 DAN KEMARAU PANJANG 2020
ANCAMAN GANDA COVID-19 DAN KEMARAU
PANJANG 2020
Oleh: Fardan Abdul Basith
e-mail: fardanabasith@gmail.com
Kompleksitas air dan kehidupan masyarakan
di bumi ini mmiliki sifat tersendiri, adanya politisasi dalam sector air bersih
di daerah menjadi hal yang perlu disuarakan oleh kelompok berama masyarakat,
melestarikan sumber mata air dilingkungan masyarakat, edukasi tentang
pentingnnya menjaga air dan memaksimalkan air itu harus dikembangkan oleh kita
semua.
Iklim change yang menjadikan pemanasan global itu mengakibatkan perubahan iklim
yang sangat fatal, secara teknis cara-cara pembangunan konstruksi dinegara ini
membuat pencemaran lingkungan secara besar, namun problemnya yang dihadapi oleh
manusia dan alam itu ada pada mindset atau paradigmanya tentang bagaimana cara
pandang kita terhadap sebuah masalah dan dampaknya terhadap kehidupan sosial,
kebijakan pemerintah melalui data dan fakta bagi waga Negara Indonesia tidak
memberikan perubahan yang signifikan.
Dengan demikian pentingnya pengendalian air dan pelestariannya di Negara
kita untuk masyarakat didaerah harus diimbangi secara otoritas dan secara
teknis, situasi dimasyarakat untuk menjelaskan pemahaman sisrkulasi alamiah
tentang air dan kehidupan dimasyarakat. Air dan pembangunan manusia melalui
program berbagai lembaga pemerintah, harusnya lebih menjaga masyarakat. Seperti
rumah yang mendirikan sumur bor yang tidak ada lisensi akses bagi msyarakat
untuk mengantisipasi kekeringan.
Ketersediaan air beberapa tahun kedepan di
Indonesia mulai mengemuka, karena yang dinamakan air itu berbeda dengan tanah,
air itu memiliki siklus alami, dari laut sampai turun lagi ke tanah berupa air
hujan. Maka kemarau atau kelangkaan air itu berpeda dengan produksi beras.
Ingat loh bahwa bumi ini hampir 60% dipengaruhi oleh Air, lalu bagaimana dengan
Indonesia yang dikatakan sebagai Negara maritime yang dikelilingi oleh lautan
atau sebagian besar wilayah dikelilingi oleh air karena di himpit oleh dua
benua, hindia dan selat sunda.
Cara pandnang kita sebagai manusia yang
sangat membuthkan manfaat air untuk kehidupan sehari-hari. Pada penelitian yang
dilakukan oleh salahsatu professor dimalaisia bahwa krisis air itu sudah
dimulai dari sejak tahun 1975. Bagaimana pola angina dan pola arus iklim yang
cepat berubah secara global, menjadikan kesulitannya memprediksi musim di
Indonesia, arninya kesulitan untuk memperlakukan air itu sendiri, secara sikap
manusia bisa membagi pemahmannya kedalam dua type, pertama bagaimana Politik
kita mempengaruhi bagaimana Air itu diprlakukan sebagai perilaku ekonomi atau
perilaku sosial. Jika dibagi kedalam jumlah rakyat Indonesia, bahwa cadangan
air diindonesia itu 9 bagian lebih besar disbanding secara global atau cadangan
dunia.
Yayasan air kita jawa timur, dan Kualisi
Rakyat Untuk Hak Atas Air sebuah lembaga pemerhati Air di Indonesia (bisa di cek dalam siaran podcsh KBR Radio On Youtube). Sejumlah
program yang dilakukan oleh pemerintah seperti pembuatan 1000 waduk pada tahun
2019 yang dilansir oleh penulis dari website www.bappenas.com . lalu bagaimana pola
pemerintah untuk memberikan alternative yang dilakukan untuk menanggulangi
kekurangan air diindonesia sendiri. Artinya krisis di Indonesia sendiri terjadi
pada sector pengelolaan, padahal cadangan air Indonesia itu sendiri memiliki
peringkat Ke-4 diDunia setelah Brazil, Canada, Amerika Serikat
Salah kaprah Pemerintah sendiri
diperparah dengan program yang dengan presepsi pemerintah untuk mengantisifasi
atau memberikan solusi bagi masyakat seperti pembuatan kkanal Air Sanitasi atau
Air Bersih tetapi kebijakan tidak diibangi dengan pengelolaannya dengan baik.
Gerakan dimasyarakat untuk mengantisipasi
kekeringan yang terjadi khususnya di pulau jawa dan Madura, sudah banyak
dilakukan oleh kelompok masyarakat. Aka tetapi pemerintah tetap kurang bijak
dalam mengantisipasi bencana kekeringan panjang yang terjadi dimasyarakat
secara kemanusiaan.
Pentingnya sosialisasi terhadap
masyarakat pada saat krisi air yang akan dihadapi oleh masyarakat, secara
kemanfaatan sendiri air menjadi penting disosialisasikan karena masyarakat
kurang memahami interval iklim di Indonesia, meski banyak factor yang akan
menjadikan perngaruh bagi sumber mata air di daerah.
Indonesia bersama bangsanya sudah
terbiasa dengan tantangan yang akan dihadapi, prediksi kelangkaan air pada
tahun 2020 ini menjadi sebuah permasalahan baru yang secara psikis bagi
masyarakat akan memberikan dampak kecemasan yang tinggi, belum beban ekonomi
dimasa pandemi Covid-19 walhasil abgi msyarakat peran perilaku hidup yang
mengusahakan menjaga lingkungan itu sangat penting, mari jaga Alam dengan
sering membersihkan lingkungan sekitir, ajak masyarakat tentang pentingnya hal
tersebut. Agar Fungsi Air Untuk Kehidupan tetap Stabil.
#AirUntukKehidupan
Saya sudah
berbagi pengalaman soal perubahan iklim. Anda juga bisa berbagi dengan
mengikuti lomba blog "Perubahan Iklim" yang diselenggarakan KBR
(Kantor Berita Radio) dan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN). Syaratnya, bisa Anda
lihat di sini (beri link artikel persyaratan
ini)