Dengan Bertemakan "KACAI JADI SALEWI, KADARAT JADI SALOGAK" PK.PMII UIN Sgd Cab.kota Bandung Menutup rangkaian Harlah PMII ke-57 Sembari Peringati ISRA WAL MI'RAJ
Peringti hari lahir yang ke 57, Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) UIN SGD Kota Bandung.
Dibuka dengan kegiatan bedah buku dan di akhiri dengan perayaan isro wal mi’roj Nabi Muhammad SAW 1348H dimasjid Iqomah pada hari minggu kemarin(30/04).
Acara tersebut diikuti oleh ratusan sahabat-sahabati dari berbagai Rayon / Fakultas yang ada di naungan PK PMII UIN SGD Cabang Kota Bandung. Disamping itu juga, turut hadir demisioner dan senior PMII Kota Bandung, serta masyarakat sekitar kampus.
Mengawli pembukaan Harlah yang diselenggarakan pada hari kamis 27/04/17 diselenggarakan dengan Bedah buku (Perpustakaan kelamin) karya Sanghyang Mugni Pancanity yang merupakan alumni PMII komisariat UIN Bandung, dan dibuka langsung oleh Ketua Komisariat PMII UIN Sgd Cabang Kota Bandung Sahabat "Fardan Abdul Basith" di Halaman DPR (Dibawah Pohon Rindang)“Kegiatan ini sangat mengapresiasi sekali para kader dan anggota di semua rayon-rayon dilingkungan komisariat UIN Sgd Cab.Kota Bandung, dimulai dari perlombaan-perlombaan yang mengolah raga dan otak, seperti Turnamen Futsal "PMII Komisariat CUP", ada juga yang mengasah otak seperti, Lomba karya Tulis Ilmiah, Lomba Tulis dan Baca Karya Puisi, dan Orasi Ilmiah. kemudian diakhiri dengan isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438H ” Ketua pelaksana harlah, Sahabat Reno.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang berkompetisi dibidang keilmuan saja, tapi sebagai kader PMII, sangat ditekankan juga pada pengamalan nilai-nilai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
“PMII merupakan organisasi yang lahir tepat 57 tahun yang lalu yang dilahirkan oleh organisasi besar indonesia yaitu Nahdlatul Ulama. Dalam pergerakannya, PMII memiliki dua visi besar yaitu visi keislaman dan kebangsaan dimana PMII harus bisa mengkolaborasikan antara keduanya. Pada harlah ke 57 ini, Pmii hadir di tengah tengah masyarakat untuk kembali mengenalkan bahwa PMII merupakan organisasi kemahasswaan yg turut serta dalam menjaga keutuhan NKRI” Lanjut Reno.
Kegiatan inipun sangat memberikan peluang untuk kader dan anggota yang memiliki bakan atau potensi dalam bidang olah raga, seni, dan bakat, terbukti dengan diakannya perlombaan baca puisi kita bisa melihat sejauh mana prestasi anggota dan kader di masing-masing rayon, ternya ada salah satu Kade Pmi yang pernah juara nasional lomba baca PUISI, yaitu Sahabati Imani Dinda Hanifah, dan selain itu kita dapat mengarahkan prestasi mereka kepada event-event lomba umum yang diselenggarakan diluar, selain itu kita pula dapat menjunjung tinggi sportivitas dalam turnamen futsal untuk mengingatkan kepada kader PMII Komisariat pentingnya olah raga, bukan hanya berdialektika saja. "Ungkap Ketua Komisariat UIN Bandung Sahabat Fardan Abdul Basith"
Ketua PW GP Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar ( kang deni ) menyampaikan dalam ceramahnya, ” kader PMII harus ada di semua sektor, baik disektor Ekonomi, Sosial, Budaya, Politik, Hukum, Pertanian, Teknologi,dll. Jangan hanya kader PMII hanya ada di satu sektor, yaitu Politik saja tapi harus merata di semua sektor tanpa menghilangkan nilai – nilai dan Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah”.
“Selain mencetak Politisi, yang kita butuhkan saat ini para Teknokrat – Teknokrat Muda. Mau kapan Kader PMII memimpin perusahaan yang menciptakan Teknologi ? Kalau PMII hari ini tidak menyentuh pada sektor Teknologi yang tidak melupakan ajaran dan nilai Keislaman dan Keindonesiaan. Saya yakin jika PMII seperti itu maka, PMII adalah Garda Depan yang mempertahankan NKRI, dan Memikirkan perkembangan Republik ini ” Ujarnya.
Penceramah selanjutnya, KH. Wahyul Afif Al-Ghofiqi (Kang Mako) menyampaikan pesan penting bagi kader PMII, ” Makhluk yang senantiasa di Agungkan oleh Alloh SWT adalah Makhluk PMII, karena PMII dalam tri motto nya senantiasa melakukan Dzikir, Fikir, dan Amal sholeh.
Apa yang diragukan untuk ber PMII ? Jika kita memiliki keyakinan yang kuat, serta mengawal Nilai Keislaman dan Nilai Keindonesiaan, maka sejatinya kita makhluk yang dicintai oleh Alloh SWT”.(pmiiuinbdg)