Pentingnya Peran Pemuda Dalam Partisipasi Pemilu Desa 2020 Serta Pendidikan Politik Masyarakat Desa

CERDAS DESAKU SEJAHTRA KAMPUNGKU.
"Pentingnya Peran Pemuda Dalam Partisipasi Pemilu Desa 2020 Serta Pendidikan Politik Masyarakat Desa"
Oleh:Fardan Abdul Bsith

Pesta demokrasi ditingkatan Desa akan segera diselenggarakan, sebanyak 248 desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akan melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak pada 2020. Jumlahnya yang cukup banyak, mencatatkan rekor tersendiri karena dilaksanakan di lebih dari separuh desa di Kabupaten Cianjur.


Helatan Pesta demokrasi ditingktan pemerintahan setelah pemkab/pemkot tersebut merupakan sistem yng perlu kita tinjau secara kritis, karena letak terbesar terkait penyelenggaraan sistem dan kebijakn dari pemerintah pusat atau lembaga pemerintahan tertinggi di Republik ini  adalah Desa, bagaimana kemudian pemahaman "Nation Stet" atau Negara dan Kebangsaan itu bisa tercerna oleh masyarakat ditingkatan desa, maka dari itu peran generasi muda didesa menjadi penting untuk mengawal berjalannya politik didesa, agar seluruh aspirasi masyarakat yang notabene masih berada dikelas arus pinggiran ini mampu mengerti apa substansi dari pesta demokrasi tersebut.

Dilaksanakannya secara serentak Pilkades di 248 desa lantaran masa jabatan kepala desa habis pada waktunya. Rinciannya, kepala desa yang habis masa jabatannya pada Agustus 2019 sebanyak 76 kepala desa, pada Oktober 2019 sebanyak 35 kepala desa, pada November 2019 sebanyak 3 kepala desa, pada Desember 2019 sebanyak 90 kepala desa, dan pada Januari 2020 sebanyak 44 kepala desa.

"Insya Allah, pelaksanaan Pilkades serentak dijadwalkan akhir Februari 2020," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial kepada Media Indonesia, dikutip dari MediaIndonesia.com. Senin:9/9/2019

Fardan Abdul Basith selaku penulis yang konsen dalam issue Pendidikan di Kabupaten Cianjur juga Ketua Perkumpulan Cianjur Intellectual Foundation. menerangkan bahwa Pentingnya menegakan Demokrasi dan meretas budaya oligarki yang ada dipemerintahan terendah didaerah khususnya dikabupaten cianjur tersebut meminta pihak pemerintah  dalam hal ini penyelenggara sistem pilkades serentak 2020 nanti agar mampu memberikan peluang bagi para pemuda desa untuk ikut serta mempasilitasi Pendidikan Politik bagi Pemuda Desa dikabupaten cianjur "ungkapnya".

Generasi muda adalah bagian masyarakat yang potensial dalam membangun suatu perubahan. Sejarah membuktikan bahwa kehadiran dari Gerakan yang diprakarsai oleh golongan muda, sangat efektif dalam melawan status quo negatif serta berbagai kemandekan yang terjadi pada masyarakat atau bangsa tertentu.

Sudah saatnya Generasi muda ambil bagian dalam perhelatan demokrasi Desa, ambil peranan yang penting dalam menentukan arah masa depan desa. muda adalah potensi. Bonus demografi harus bermula di desa. tentu dengan kolaburasi positif antara generasi anom dan sepuh. yang selama ini belum terbagun, sebab berbagai benteng yang menghalangi.



Pentingnya membangun kolaburasi Tidak dapat dipungkiri permasalahan dapat timbul dari para sepuh di desa yang mungkin adanya salah penerimaan cita-cita pemuda desa. Selain itu, kultur desa yang masih membatasi dengan perasaan pekewuhjika berseberangan dengan sesepuh desa membuat pemuda desa enggan untuk ikut berpartisipasi membangun desa.

Butuh keberanian dan percaya diri memang, untuk berkomunikasi langsung dengan para sepuh yang syarat pengalaman. Pun juga generasi sepuh, harus bersabar dan menurunkan ego menghadapi anak muda hari ini. Sehingga kerja sama kolaburatif antara anak muda yang punya tenaga dan kekuatan, dan orang tua yang punya pengalaman dan kebijaksanaan/terciptanya kekuatan konseptor dan eksekutor yang efektif.

Generasi muda memiliki potensi untuk memimpin pembangunan di desa. Mereka mampu menjadi energi berkelanjutan pembangunan desa dengan pemikiran-pemikiran Zaman Now. Dalam perkembangan zaman yang semakin canggih dan teraktual, aktivitas generasi muda sangat akrab dengan kecepatan informasi dan perkembangan teknologi. Hal ini dipercaya menjadi modal besar bagi generasi milenial untuk tidak lagi acuh terhadap pembangunan di desa.

Kegiatan dan kelembagaan kepemudaan desa dapat dijadikan sebagai media yang efektif untuk berkumpul, berbagi inspirasi, dan membuat kreatifitas. Namun, dalam membangun desa memungkinkan munculnya permasalahan, maka pemuda diharapkan mampu menciptakan inovasi agar semangat dalam membangun desa tidak berdampak dengan budaya dan adat istiadat desa.
Hal tersebut kiranya yang akan menjadikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan krisis multidimensional yang da dikabupaten cianjur dapat teratasi, jika meminjam analisanya Framodya Ananta Toer "Didiklah Masyarakat dengan Organisasi, dan didiklah Pemerintah dengan Perlawanan", itu menunjukan bahwa pentingnya menjadi pemuda desa yang haus akan ilmu dan mampu bersikap kritis atas setiap kejadian dan permasalahan yang terjadi dilinngkungan sekitar.

"Demokrasi hanya berjalan kalau disertai rasa tanggung jawab. Tidak ada demokrasi tanpa tanggung jawab. Dan, demokrasi yang melewati batasnya dan meluap menjadi anarki akan menemui ajalnya dan digantikan sementara waktu oleh diktator." - bung Hatta